Jumat, 02 November 2012

sejarah mozaik



Setelah dipanen selama ribuan tahun―tulang ikan kerapu telah ditemukan di pemukiman manusia sejak lebih dari 100.000 tahun silam―spesies ini telah berkurang dalam beberapa dekade terakhir dan sekarang dikategorikan sebagai terancam punah di International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List. Pemulihan spesies ikan langka memerlukan evaluasi yang cermat dari beberapa elemen penting, seperti kelimpahan, struktur ukuran, dan distribusi spasial.
Untuk melihat sejarah kerapu, para peneliti memeriksa ratusan lukisan Etrusca, Yunani dan Romawi. Juga mosaik yang menggambarkan ikan dan adegan memancing.
Pada akhirnya, para peneliti hanya terfokus pada 23 mozaik yang mewakili kerapu. Dalam 10 dari 23 mosaik, berasal dari abad I hingga abad V, kerapu digambarkan sangat besar. Bangsa Romawi kuno kemungkinan menganggap kerapu sebagai “monster laut” yang bisa memangsa nelayan, seperti yang ditunjukkan dalam sebuah mosaik abad II yang terimpan di Museum Nasional Bardo, Tunis.
Mosaik juga menunjukkan bahwa ikan kerapu hidup di perairan dangkal, jauh lebih dekat ke pantai. Mereka ditangkap oleh nelayan menggunakan galah atau tombak.
“Ini adalah teknik yang pasti tak bisa digunakan untuk menangkap ikan kerapu saat ini,” kata para peneliti. Para peneliti juga menjelaskan bahwa meskipun tidak ada kasus di mana kerapu menyerang manusia, penggambaran seni ini sangat informatif.
Representasi ini menunjukkan bahwa ikan kerapu di zaman kuno begitu besar hingga digambarkan sebagai monster laut. Penggunaan habitat dan distribusi kedalamannya pun telah bergeser di masa-masa lalu.
Penulis Romawi kuno seperti Ovid (43 SM-18 M) dan Pliny the Elder (23 AD-79 AD) melaporkan bahwa ikan kerapu di pancing di perairan dangkal, tempat di mana mereka sekarang sangat jarang ditemukan. Menurut laporan mereka, kerapu begitu kuat hingga bisa pancingan.
Para peneliti mencatat bahwa populasi ikan kerapu sekarang menunjukkan tanda-tanda kembali ke ukuran awal. Ikan ini pun bergerak ke perairan dangkal.
“Seni kuno menyediakan link antara bukti prasejarah dan modern. Juga menunjukkan bahwa ekosistem pantai dangkal dekat Mediterania telah kehilangan banyak kerapu, predator terbaik dan peran ekologi mereka,” para peneliti menyimpulkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar